Bisakah ia mendapatkan dua pahala, yakni pahala qadlâ’ dan sunah



Assalamu'alaikum.

para calon pemuka agama yg dirahmati Allah

Seseorang mempunyai
tanggungan qadlâ’ puasa


Ramadlan. Kebetulan disaat meng-
qadlâ’ puasa bertepatan dengan
hari Senin. Kesempatan ini tidak
disia-siakan olehnya, disamping
melakukan puasa qadlâ’, ia juga
niat mengerjakan puasa sunah.

pertanyaannya

Bisakah ia mendapatkan dua
pahala, yakni pahala qadlâ’ dan
sunah?

Kurang lebhnya Trimakasih


JAWABAN

Para ulama memberikan kaedah dalam hal ini,

“Barangsiapa melakukan amalan sunnah, maka itu tidak bisa mencukupi yang wajib.”
Misalnya, seseorang berniat puasa ‘Asyura, maka itu tidak bisa mencukupi qodho’ puasa. Namun jika seseorang melaksanakan qodho’ puasa dan bertepatan dengan hari puasa ‘Asyura’, maka qodho’ puasanya sah. Sebagian ulama mengatakan bahwa moga- moga juga ia mendapatkan pahala puasa ‘Asyura sekaligus. [1]

Penulis Mughnil Muhtaj , salah satu kitab Syafi’iyah, Asy Syarbini rahimahullah mengatakan, 
“Seandainya seseorang berpuasa di bulan Syawal dengan niatan qodho’ puasa, puasa nadzar atau puasa lainnya, apakah ia pun akan mendapati pahala puasa sunnah atau tidak. Saya belum menemukan ada yang berpendapat seperti ini. Namun pendapat terkuat, ia akan mendapati pahala puasa sunnah tersebut.” [2]
Kesimpulan:
kesimpulan 
Bisa mendapatkan keduanya, apabila keduanya diniati yang wajibnya dulu baru yang sunnah.
asalkan jangan dibalik , maksudnya niat sunah baru wajib ini yang tidak dapat yang wajibnya

Referensi:

ﺇﻋﺎﻧﺔ ﺍﻟﻄﺎﻟﺒﻴﻦ ﺍﻟﺠﺰﺀ2 : ـﺤﺻ 306 – 703
ﻣﻜﺘﺒﺔ ﺩﺍﺭ ( ﺍﻟﻔﻜﺮ ﻓَﺮْﻉٌ) ﺃَﻓْﺘَﻰ ﺟَﻤْﻊٌ ﻣُﺘَﺄَﺧِّﺮُﻭْﻥَ ﺑِﺤُﺼُﻮْﻝِ ﺛَﻮَﺍﺏِ ﻋَﺮَﻓَﺔَ ﻭَﻣَﺎ ﺑَﻌْﺪَﻩُ ﺑِﻮُﻗُﻮْﻉِ ﺻَﻮْﻡِ ﻓَﺮْﺽٍ ﻓِﻴْﻬَﺎ ﺧِﻼَﻑٌ ﻟِﻠْﻤَﺠْﻤُﻮْﻉِ ﻭَﺗَﺒِِﻌَﻪُ ﺍَﻹﺳْﻨَﻮِﻱُّ ﻓَﻘَﺎﻝَ ﺇِﻥْ ﻧَﻮَﺍﻫُﻤَﺎ ﻟَﻢْ ﻳَﺤْﺼُﻞْ ﻟَﻪُ ﺷَﻲْﺀٌ ﻣِﻨْﻬُﻤَﺎ ﻗَﺎﻝَ ﺷَﻴْﺨُﻨَﺎ ﻛَﺸَﻴْﺨِﻪِ ﻭَﺍﻟَّﺬِﻱْ ﻳُﺘَّﺠَﻪُ ﺃَﻥَّ ﺍﻟْﻘَﺼْﺪَ ﻭُﺟُﻮْﺩُ ﺻَﻮْﻡٍ ﻓِﻴْﻬَﺎ ﻓَﻬِﻲَ ﻛَﺎﻟﺘَّﺤِﻴَّﺔِ ﻓَﺈِﻥْ ﻧَﻮَﻯ ﺍﻟﺘَّﻄَﻮُّﻉَ ﺃَﻳْﻀًﺎ ﺣَﺼَﻼَ ﻭَﺇِﻻَّ ﺳَﻘَﻂَ ﻋَﻨْﻪُ ﺍﻟﻄَّﻠَﺐُ ( ﻗَﻮْﻟُﻪُ ﻓَﺈِﻥْ ﻧَﻮَﻯ ﺍﻟﺘَّﻄَﻮُّﻉَ ﺃَﻳْﻀًﺎ) ﺃَﻱْ ﻛَﻤَﺎ ﺃَﻧَّﻪُ ﻧَﻮَﻯ ﺍﻟْﻔَﺮْﺽَ (ﻭَﻗَﻮْﻟُﻪُ ﺣَﺼَﻼَ ) ﺃَﻱ ﺍﻟﺘَّﻄَﻮُّﻉُ ﻭَﺍﻟْﻔَﺮْﺽُ ﺃَﻱْ ﺛَﻮَﺍﺑُﻬُﻤَﺎ ( ﻗَﻮْﻟُﻪُ ﻭَﺇِﻻَّ ) ﺃَﻱْ ﻭَﺇِﻥْ ﻟَﻢْ ﻳَﻨْﻮِ ﺍﻟﺘَّﻄَﻮُّﻉَ ﺑَﻞْ ﻧَﻮَﻯ ﺍﻟْﻔَﺮْﺽَ ﻓَﻘَﻂُّ (ﻭَﻗَﻮْﻟُﻪُ ﺳَﻘَﻂَ ﻋَﻨْﻪُ ﺍﻟﻄَّﻠَﺐُ) ﺃَﻱْ ﺑِﺎﻟﺘَّﻄَﻮُّﻉِ ﻻِﻧْﺪِﺭَﺍﺟِﻪِ ﻓِﻲ ﺍﻟْﻔَﺮْﺽ

===================
[1] Lihat Fatwa Al Islam wa Jawab no. 128256

[2] Mughnil Muhtaj ila Ma’rifati Ma’ani Alfazhil Minhaj, Muhammad bin Al Khotib Asy Syarbini, Darul Ma’rifah, cetakan pertama, 1418 H, 1/654.

Related Posts:

0 Response to "Bisakah ia mendapatkan dua pahala, yakni pahala qadlâ’ dan sunah"

Post a Comment