Assalamu'alaikum.
Bismillah.
Nawaitu shouma ghodin ‘an adai fardhi
syahri romadhona hadzihis sanati lillahi
ta’ala.
Seperti itulah bacaan kalimat niat puasa
yang Anda dapatkan jika Anda googling di
internet, juga jika Anda saksikan di televisi.
Jika musala atau masjid Anda
menggunakan kalimat itu, mungkin dari
hasil googling atau ikut-ikutan di televisi.
Tapi, tahukah Anda jika kalimat niat
tersebut tidak dapat
dipertanggungjawabkan secara
gramatikal Arab? Kalimat itu tidak tepat
secara i’rob atau kaidah perubahan
pembacaan akhir huruf sebuah kata Arab.
Ketidaktepatannya terletak di kombinasi
kata “ romadhona hadzihis sanati” ; dibaca
“a ” (fathah) di “romadhona” dan
“i” (kasrah) di “ hadzihis sanati ”.
Sebelum mengulas alasan ketidaktepatan
kombinasi kata itu, kita perhatikan terlebih
dulu kalimat niat-puasa yang tepat
secara gramatikal beserta penjelasan
gramatikalnya dan pengaruh pada
terjemahan dan maknanya.
Ada dua kalimat-niat puasa yang tepat
secara gramatikal Arab:
I`ROB NIAT PUASA ROMADLON
ﻧﻮﻳﺖُ ﺻﻮﻡَ ﻏﺪٍ ﻋﻦ ﺃﺩﺍﺀِ ﻓﺮﺽِ ﺷﻬﺮِ
ﺭﻣﻀﺎﻥِ ﻫﺬﻩ ﺍﻟﺴﻨﺔِ ﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﻧﻮﻳﺖُ
: ﻓﻌﻞ ﻭﻓﺎﻋﻞ؛ ﺻﻮﻡَ : ﻣﻔﻌﻮﻝ ﺑﻪ
ﻣﻨﺼﻮﺏ، ﻭﻋﻼﻣﺔ ﻧﺼﺒﻪ ﻓﺘﺤﺔ؛ ﻏﺪٍ :
ﻣﻀﺎﻑ ﺇﻟﻴﻪ ﻣﺠﺮﻭﺭ، ﻭﻋﻼﻣﺔ ﺟﺮﻩ
ﻛﺴﺮﺓ؛ ﻋﻦ : ﺣﺮﻑ ﺟﺮ ﻣﺒﻨﻲ ﻋﻠﻰ
ﺍﻟﺴﻜﻮﻥ؛ ﺃﺩﺍﺀ : ﻣﺠﺮﻭﺭ ﺑِﻌَﻦْ، ﻭﻋﻼﻣﺔ
ﺟﺮﻩ ﻛﺴﺮﺓ، ﻭﻫﻮ ﻣﻀﺎﻑ ﻟﻤﺎ ﺑﻌﺪﻩ؛
ﻓﺮﺽ : ﻣﻀﺎﻑ ﺇﻟﻴﻪ ﻣﺠﺮﻭﺭ، ﻭﻋﻼﻣﺔ
ﺟﺮﻩ ﻛﺴﺮﺓ، ﻭﻫﻮ ﻣﻀﺎﻑ ﺃﻳﻀﺎ ﻟﻤﺎ
ﺑﻌﺪﻩ؛ ﺷﻬﺮ : ﻣﻀﺎﻑ ﺇﻟﻴﻪ ﻣﺠﺮﻭﺭ،
ﻭﻋﻼﻣﺔ ﺟﺮﻩ ﻛﺴﺮﺓ، ﻭﻫﻮ ﻣﻀﺎﻑ
ﺃﻳﻀﺎ ﻟﻤﺎ ﺑﻌﺪﻩ؛ ﺭﻣﻀﺎﻥ : ﻣﻀﺎﻑ ﺇﻟﻴﻪ
ﻣﺠﺮﻭﺭ، ﻭﻋﻼﻣﺔ ﺟﺮﻩ ﻛﺴﺮﺓ، ﻭﻫﻮ
ﻣﻀﺎﻑ ﺃﻳﻀﺎ ﻟﻤﺎ ﺑﻌﺪﻩ؛ ﻫﺬﻩ : ﺍﺳﻢ
ﺇﺷﺎﺭﺓ ﻣﺒﻨﻲ ﻓﻲ ﻣﺤﻞ ﺟﺮ ﺑﺎﻹﺿﺎﻓﺔ،
ﻭﻋﺎﻣﻞ ﺟﺮ ﺍﻟﻤﻀﺎﻑ :ﻪﻴﻟﺇ ﻗﻴﻞ
ﺍﻟﻤﻀﺎﻑ، ﻭﻗﻴﻞ ﺍﻹﺿﺎﻓﺔ، ﻭﻗﻴﻞ
ﺣﺮﻑ ﺍﻟﺠﺮ ﺍﻟﻤﺤﺬﻭﻑ، ﻭﻗﻴﻞ ﻏﻴﺮ ﺫﻟﻚ؛
ﺍﻟﺴﻨﺔ : ﻣﺸﺎﺭ ﺇﻟﻴﻪ ﻻﺳﻢ ﺍﻹﺷﺎﺭﺓ
( ﻫﺬﻩ) ﻓﻬﻮ ﺑﺪﻝ ﺃﻭ ﻋﻄﻒ ﺑﻴﺎﻥ ﻟﻪ،
ﻣﺠﺮﻭﺭ، ﻭﻋﻼﻣﺔ ﺟﺮﻩ ﻛﺴﺮﺓ
Nawaitu shouma ghodin ‘an adai fardhi
syahri romadhona hadzihis sanati lillahi
ta’ala.
Seperti itulah bacaan kalimat niat puasa
yang Anda dapatkan jika Anda googling di
internet, juga jika Anda saksikan di televisi.
Jika musala atau masjid Anda
menggunakan kalimat itu, mungkin dari
hasil googling atau ikut-ikutan di televisi.
Tapi, tahukah Anda jika kalimat niat
tersebut tidak dapat
dipertanggungjawabkan secara
gramatikal Arab? Kalimat itu tidak tepat
secara i’rob atau kaidah perubahan
pembacaan akhir huruf sebuah kata Arab.
Ketidaktepatannya terletak di kombinasi
kata “ romadhona hadzihis sanati” ; dibaca
“a ” (fathah) di “romadhona” dan
“i” (kasrah) di “ hadzihis sanati ”.
Sebelum mengulas alasan ketidaktepatan
kombinasi kata itu, kita perhatikan terlebih
dulu kalimat niat-puasa yang tepat
secara gramatikal beserta penjelasan
gramatikalnya dan pengaruh pada
terjemahan dan maknanya.
Ada dua kalimat-niat puasa yang tepat
secara gramatikal Arab:
ﻧﻮﻳﺖُ ﺻﻮﻡَ ﻏﺪٍ ﻋﻦ ﺃﺩﺍﺀِ ﻓﺮﺽِ ﺷﻬﺮِ
ﺭﻣﻀﺎﻥِ ﻫﺬﻩ ﺍﻟﺴﻨﺔِ ﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﻧﻮﻳﺖُ
: ﻓﻌﻞ ﻭﻓﺎﻋﻞ؛ ﺻﻮﻡَ : ﻣﻔﻌﻮﻝ ﺑﻪ
ﻣﻨﺼﻮﺏ، ﻭﻋﻼﻣﺔ ﻧﺼﺒﻪ ﻓﺘﺤﺔ؛ ﻏﺪٍ :
ﻣﻀﺎﻑ ﺇﻟﻴﻪ ﻣﺠﺮﻭﺭ، ﻭﻋﻼﻣﺔ ﺟﺮﻩ
ﻛﺴﺮﺓ؛ ﻋﻦ : ﺣﺮﻑ ﺟﺮ ﻣﺒﻨﻲ ﻋﻠﻰ
ﺍﻟﺴﻜﻮﻥ؛ ﺃﺩﺍﺀ : ﻣﺠﺮﻭﺭ ﺑِﻌَﻦْ، ﻭﻋﻼﻣﺔ
ﺟﺮﻩ ﻛﺴﺮﺓ، ﻭﻫﻮ ﻣﻀﺎﻑ ﻟﻤﺎ ﺑﻌﺪﻩ؛
ﻓﺮﺽ : ﻣﻀﺎﻑ ﺇﻟﻴﻪ ﻣﺠﺮﻭﺭ، ﻭﻋﻼﻣﺔ
ﺟﺮﻩ ﻛﺴﺮﺓ، ﻭﻫﻮ ﻣﻀﺎﻑ ﺃﻳﻀﺎ ﻟﻤﺎ
ﺑﻌﺪﻩ؛ ﺷﻬﺮ : ﻣﻀﺎﻑ ﺇﻟﻴﻪ ﻣﺠﺮﻭﺭ،
ﻭﻋﻼﻣﺔ ﺟﺮﻩ ﻛﺴﺮﺓ، ﻭﻫﻮ ﻣﻀﺎﻑ
ﺃﻳﻀﺎ ﻟﻤﺎ ﺑﻌﺪﻩ؛ ﺭﻣﻀﺎﻥ : ﻣﻀﺎﻑ ﺇﻟﻴﻪ
ﻣﺠﺮﻭﺭ، ﻭﻋﻼﻣﺔ ﺟﺮﻩ ﻛﺴﺮﺓ، ﻭﻫﻮ
ﻣﻀﺎﻑ ﺃﻳﻀﺎ ﻟﻤﺎ ﺑﻌﺪﻩ؛ ﻫﺬﻩ : ﺍﺳﻢ
ﺇﺷﺎﺭﺓ ﻣﺒﻨﻲ ﻓﻲ ﻣﺤﻞ ﺟﺮ ﺑﺎﻹﺿﺎﻓﺔ،
ﻭﻋﺎﻣﻞ ﺟﺮ ﺍﻟﻤﻀﺎﻑ :ﻪﻴﻟﺇ ﻗﻴﻞ
ﺍﻟﻤﻀﺎﻑ، ﻭﻗﻴﻞ ﺍﻹﺿﺎﻓﺔ، ﻭﻗﻴﻞ
ﺣﺮﻑ ﺍﻟﺠﺮ ﺍﻟﻤﺤﺬﻭﻑ، ﻭﻗﻴﻞ ﻏﻴﺮ ﺫﻟﻚ؛
ﺍﻟﺴﻨﺔ : ﻣﺸﺎﺭ ﺇﻟﻴﻪ ﻻﺳﻢ ﺍﻹﺷﺎﺭﺓ
( ﻫﺬﻩ) ﻓﻬﻮ ﺑﺪﻝ ﺃﻭ ﻋﻄﻒ ﺑﻴﺎﻥ ﻟﻪ،
ﻣﺠﺮﻭﺭ، ﻭﻋﻼﻣﺔ ﺟﺮﻩ ﻛﺴﺮﺓ
1.
Romadhon adalah isim ghoir munshorif (dg illat 'alam + nun) dan
merupakan isim ma'rifat bila yang dimaksud adalah bulan romadhon
pada
tahun tertentu, namun merupakan isim nakiroh bila dimaksudkan
semua bulan romadhon yang ada pada semua tahun,
seperti penjelasan dalam kitab kasyifatussajaa'
2. Kewajiban dalam niat adalah ta'yin, sehingga dgn demikian perlu
2. Kewajiban dalam niat adalah ta'yin, sehingga dgn demikian perlu
ada
kata pembatas yakni hadzihi sanati yg dimudhofkan
dgn lafadz romadhon
dgn faedah tamyiz..
3. Dalam bait alfiah diatas jg dijelaskan isim ghoir munshorif
3. Dalam bait alfiah diatas jg dijelaskan isim ghoir munshorif
jika menjadi mudhof maka tanda jernya dg kasroh
4. Tidak ada konsekwensi (niatnya tetap sah) ketika dibaca romadhona
4. Tidak ada konsekwensi (niatnya tetap sah) ketika dibaca romadhona
atau
romadhonu, kecuali si pengucap bisa dikatagorikan kurang fasih
karena
tidak bisa mendatangkan lafad sesuai
makna yang dikehendaki... (nulayani
ilmu ma'ani)
Jadi..dah selesai...
Kalau haruz dibaca NA atau NU, harus mengutak utik
Jadi..dah selesai...
Kalau haruz dibaca NA atau NU, harus mengutak utik
lg dan memberi penjelasan yg sorih ...
dari segi tdk lepas dari apa yg dikehendaki dari niat tsb..
dari segi tdk lepas dari apa yg dikehendaki dari niat tsb..
CARA NIAT PUASA
Menurt Imam Syafii berpuasa 1 bulan dg sekali niat tidak boleh
menurt Imam Malik di perbolehkan.
makanya Madzhab Syafi'iyah ketika awal puasa Romadlon menggabungkan 2 niat
1. niyat puasa
setiap hari:
--------------------------------
ﻧـَﻮَﻳْﺖُ ﺻَﻮْﻡَ ﻏـَﺪٍ ﻋَـﻦْ ﺍ َﺩَﺍﺀِ ﻓـَﺮْﺽِ
ﺷـَﻬْﺮِ ﺭَﻣـَﻀَﺎن ﻫـَﺬِﻩِ ﺍﻟﺴَّـﻨـَﺔِ ﻟِﻠـّﻪِ
ﺗـَﻌَﺎﻟﻰَ
menurt Imam Malik di perbolehkan.
makanya Madzhab Syafi'iyah ketika awal puasa Romadlon menggabungkan 2 niat
1. niyat puasa
setiap hari:
--------------------------------
ﻧـَﻮَﻳْﺖُ ﺻَﻮْﻡَ ﻏـَﺪٍ ﻋَـﻦْ ﺍ َﺩَﺍﺀِ ﻓـَﺮْﺽِ
ﺷـَﻬْﺮِ ﺭَﻣـَﻀَﺎن ﻫـَﺬِﻩِ ﺍﻟﺴَّـﻨـَﺔِ ﻟِﻠـّﻪِ
ﺗـَﻌَﺎﻟﻰَ
Lafadz Latin
Nawaitu saumagadin an'adai fardi
syahri ramadhani hadzihissanati
lillahita'ala
syahri ramadhani hadzihissanati
lillahita'ala
Artinya
Sengaja aku berpuasa esok hari untuk
menunaikan fardhu puasa pada
bulan Ramadhan bagi tahun ini
karena Allah Taala
dan yg ke dua Niat Taqlid kepda Imam Malik Puasa Satu Bulan Penuh
--------------------------------------
ﻧـَﻮَﻳْﺖُ ﺻَﻮْﻡَ ﺷـَﻬْﺮِ ﺭَﻣـَﻀَﺎﻥَ ﻛﻠﻪ ﻟِﻠـّﻪِ
ﺗـَﻌَﺎﻟﻰَ
menunaikan fardhu puasa pada
bulan Ramadhan bagi tahun ini
karena Allah Taala
dan yg ke dua Niat Taqlid kepda Imam Malik Puasa Satu Bulan Penuh
--------------------------------------
ﻧـَﻮَﻳْﺖُ ﺻَﻮْﻡَ ﺷـَﻬْﺮِ ﺭَﻣـَﻀَﺎﻥَ ﻛﻠﻪ ﻟِﻠـّﻪِ
ﺗـَﻌَﺎﻟﻰَ
Nawaitu shouma Syahro
romadhona kullihi lillaahi
ta'alaa
romadhona kullihi lillaahi
ta'alaa
Artinya
Sengaja aku berpuasa dibulan romadhon
secara keseluruhan karena Allah Ta'alaa
secara keseluruhan karena Allah Ta'alaa
0 Response to "SUDAH TEPATKAH NIAT PUASA LAGAM BAHASA ARAB KITA?"
Post a Comment