IJMA' ULAMA; ALLAH ADA TANPA TEMPAT, TANPA ARAH BAGIAN KE-4 sampai - 7



IJMA' ULAMA; ALLAH ADA TANPA TEMPAT, TANPA ARAH
BAGIAN KE-4
Ijma' Ulama; Allah Ada Tanpa Tempat, Dikutip Oleh Imam al-Haramain Dalam Kitab al-Irsyad
Dalil Kesucian Allah Dari Tempat Dan Arah Dari Ijma’
Imam al-Haramain Abdul Malik bin Abdullah al Juwaini asy-Syâfi’i( w 478 H) berkata:

"ومذهب أهل الحققاطبة أن الله سبحانه وتعالى يتعالى عن التحيّز والتخصص بالجهات"

“Madzhab Ahlul Haqq (Ahlussunnah Wal Jama’ah)seluruhnya adalah bahwa Allah maha suci dari bertempat dan dari menetap pada segala arah”[1].
[1] Al Irsyad, h. 58



IJMA' ULAMA; ALLAH ADA TANPA TEMPAT, TANPA ARAH
BAGIAN KE-5

Ijma' Ulama; Allah Ada Tanpa Tempat, Dikutip Oleh Imam Fakhrurrazi Dalam at-Tafsir al-Kabir
Dalil Kesucian Allah Dari Tempat Dan Arah Dari Ijma’
Al-Imâm al-Mufassir asy-Syaikh Fakhruddin ar Razi (w 606 H) menuliskan:

"إنعقد الإجماععلى أنه سبحانه ليس معنا بالمكان والجهة والحيّز"

“Telah terjadi kesepakatan (Ijma’) bahwaAllah bersama kita bukan dalam makna tempat dan arah”[1].
[1] Tafsir ar Razi yang dikenal dengan namaat Tafsir al Kabir, j. 29, h. 216

IJMA' ULAMA; ALLAH ADA TANPA TEMPAT, TANPA ARAH
BAGIAN KE-6

Ijma' Ulama; Allah Ada Tanpa Tempat, Dikutip Oleh Isma'il asy-Syaibani al-Hanafi (w 629)
Dalil Kesucian Allah Dari Tempat Dan Arah Dari Ijma’
Asy-SyaikhIsma’il asy-Syaibani al-Hanafi (w 629 H) berkata:

“Ahlul Haq (Ahlus Sunnah Wal Jama’ )berkata: Sesungguhnya Allah maha suci dari tempat, Dia tidak berada pada suatutempat, tidak berada pada suatu arah, pendapat ini berbeda dengan keyakinankaum al-Karramiyyah dan al-Mujassimah (yang mengatakan Allah bertempat diarsy)”[1].
[1] Lihat penjelasan beliau terhadap alAqidah ath Thahawiyyah yang dinamakan dengan “Bayan I’tiqad Ahl as Sunnah”, h.45

IJMA' ULAMA; ALLAH ADA TANPA TEMPAT, TANPA ARAH
BAGIAN KE-7
Description: Santri Sebul
Ijma' Ulama; Allah Ada Tanpa Tempat, tanpa arah Dikutip Oleh al-Amidi Dalam Ghayah al-Maram

Saifuddin al-Amidi (w 631 H) berkata:

"وما يُروى عنالسلف من ألفاظ يوهم ظاهرها إثبات الجهة والمكان فهو محمول على هذا الذي ذكرنا منامتناعهم عن إجرائها على ظواهرها والإيمان بتنزيلها وتلاوة كل ءاية على ما ذكرنا عنهم،وبيَّن السلف الاختلاف في الألفاظ التي يطلقون فيها، كل ذلك اختلاف منهم فيالعبارة، مع اتفاقهم جميعًا في المعنى أنه تعالى ليس بمتمكن في مكان ولا متحيّزبجهة"

“Dan adapun apa yang diriwayatkan darisebagian Ulama Salaf tentang beberapa redaksi yang zahirnya seakan menetapkan adanya tempat dan arah (bagi Allah) maka itu semua harus dipahami di atas apa yang telah kita jelaskan; ialah bahwa teks-teks tersebut tidak boleh dipahami dalam makna zahirnya, kita wajib beriman dengan seluruh apa yang datang dalam al-Qur’an,kita membaca setiap ayat atas apa yang telah kami sebutkan dari para ulama Salaf tersebut. Para Ulama Salaf telah menjelaskan perbedaan pendapat mereka dalam redaksi-redaksi yang mereka ungkapkan, dan perbedaan pendapat itupun hanya dalam redaksi saja (bukan dari segi makna); oleh karena semua merekatelah bersepakat bahwa Allah tidak berada pada tempat dan tidak berada pada arah”[1].

Dan asy-Syaikh Ibn Jahbal al-Halabi asy-Syâfi’i(w 733 H) telah menuliskan karya dalam menafikan tempat dan arah sebagai bantahan terhadap Ibn Taimiyah al-Harrani al-Mujassim yang telah menghina aqidahAhlussunnah, dan mencaci-maki para sahabat terkemuka seperti Umar, Ali dan lainnya.

[1] Ghayah al Maram Fi ‘Ilm al Kalam,h. 194

Related Posts:

0 Response to "IJMA' ULAMA; ALLAH ADA TANPA TEMPAT, TANPA ARAH BAGIAN KE-4 sampai - 7"

Post a Comment